1. Perawat Lansia dan Babysitter
Dilaporkan hampir 11% orang di dua
bidang ini mengalami depresi berat dengan proporsi 13% di antara pada
para pengangguran dan 7% pada populasi umum. Tiap harinya, kedua
pekerjaan ini diharuskan memberi makan, memandikan dan merawat orang
yang –kebanyakan– tidak mampu mengungkapkan rasa terimakasih atau
penghargaan karena terlalu sakit atau terlalu muda. “Inilah yang membuat
stres, melihat orang-orang sakit dan tidak mendapat dukungan positif,”
ujar Christopher Willard, psikolog di Tufts University dan penulis buku
‘Child’s Mind’.
2. Pramusaji
Umumnya, pekerjaan ini
mendapatkan upah rendah, melelahkan dan selalu diperintah oleh banyak
orang mengenai apa yang harus dilakukan setiap hari. Sebanyak 10%
pramusaji mengalami depresi berat dalam setahun terakhir, dan hampi 15%
wanita melakukan pekerjaan ini. “Ini merupakan pekerjaan tanpa pamrih.
Orang-orang dapat berlaku kasar dan pekerjaan ini membutuhkan banyak
tenaga fisik. Ketika orang mengalami depresi akan sulit untuk mendapat
energi dan motivasi ketika dibutuhkan,” kata Deborah Legge.
3. Pekerja Sosial
Berinteraksi
dalam waktu yang lama dengan anak-anak yang dilecehkan atau keluarga
bermasalah, tak jarang membuat orang dengan pekerjaan ini depresi. Belum
lagi, para pekerja sosial dituntut untuk bekerja selama 24 jam. “Karena
pekerja sosial harus bekerja dengan orang yang sangat membutuhkan
mereka, sangat sulit untuk tidak mengorbankan banyak hal untuk
pekerjaannya ini. Saya melihat banyak pekerja sosial yang mudah tersulut
emosinya,” ungkap Willard.
4. Pekerja di Bidang Kesehatan
Pekerjaan
ini termasuk dokter, perawat, terapis dan profesi lain yang banyak
memberi bantuan kepada orang lain namun sering melupakan diri sendiri.
Pekerjaan seperti ini memiliki jam kerja yang lama dan tak tentu. Selain
itu, pekerjaan ini terbebani dengan kenyataan bahwa keselamatan orang
lain ada di tangan mereka.
“Setiap hari mereka melihat banyak
orang sakit, trauma, kematian dan berurusan dengan keluarga pasien. Hal
ini dapat mempengaruhi pandangan seseorang secara keseluruhan bahwa
dunia adalah tempat yang menyedihkan.”
5. Seniman, Entertainer dan Penulis
Biasanya
pekerjaan ini tidak mendapatkan upah yang teratur, jam kerja tak
menentu dan sering terisolasi dari kehidupan sosial. Orang-orang kreatif
memiliki tingkat gangguan mood yang tinggi dan sekitar 9% orang
dilaporkan mengalami depresi berat.
“Satu hal yang saya lihat
banyak dialami pada para entertainer dan seniman adalah gangguan
bipolar. Mungkin ada diagnosis gangguan mood yang tidak diobati pada
orang yang artistik. Gangguan depresi sering ditemui pada mereka yang
tertarik untuk bekerja di bidang seni. Gaya hidup mereka juga memberikan
kontribusi untuk itu,” kata Legge.
6. Guru
Tuntutan terhadap
guru tampaknya terus berkembang. Tak hanya mengajar, mereka juga
diharuskan mengoreksi tugas murid setelah pulang kerja. Menurut Willard,
pekerjaan ini mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak yang berbeda.
Misalnya, dari para murid, orang tua murid dan pihak sekolah. Semua
memiliki standar yang berbeda.
7. Staf Administrasi
Orang-orang
dalam bidang pekerjaan ini berada dalam garis depan, mendapat
permintaan dari orang banyak namun mereka berada dalam tingkat terbawah
untuk kekuasaan. Banyak staf administrasi yang merasa bahwa pekerjaannya
tidak diakui sebagai pekerjaan yang mempermudah hidup orang lain. Hal
ini membuat mereka merasa terbebani.
8. Petugas Reparasi
Orang
dengan pekerjaan ini baru bekerja ketika ada sesuatu yang rusak atau
berjalan tidak benar. Mereka juga harus bekerja dengan jadwal yang tidak
menentu dan tak jarang sering mendapat giliran kerja larut malam. Walau
pekerjaan mereka cukup membutuhkan banyak energi, upah yang diterima
termasuk kecil. “Mereka sering mendapat pekerjaan yang berisiko dan
berbahaya,” tambah Willard.
9. Penasihat Keuangan
Banyak orang
yang tidak suka berurusan dengan tabungan dan keuangan mereka karena
membuat stres. Bayangkan jika harus menangani ribuan atau jutaan uang
untuk orang lain. Menurut Legge, ada tanggung jawab yang begitu banyak
saat mengelola keuangan orang lain. Ketika klien kehilangan uangnya,
mereka akan dihujat banyak orang.
10. Staf Penjualan
Banyak
orang yang bekerja dalam bidang ini mendapat upah dari berapa banyak
penjualan mereka. Artinya, mereka tidak tahu secara pasti berapa banyak
uang yang akan mereka dapat pada bulan depan. Tak jarang staf penjualan
hidup berjauhan dari keluarga dan teman karena harus banyak menghabiskan
waktu di luar rumah atau tinggal kota berbeda.
“Ketidakpastian
pendapatan, tekanan luar biasa untuk mendapat hasil, dan waktu yang lama
dapat membuat pekerjaan ini berisiko tinggi menyebabkan stres,” kata
Legge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Berkomentarlah Dengan Kata-kata Yang Sopan Dan Sesuai Dengan Isi Artikel ~